Kisah Adam, Anak Tukang Las yang Masuk UGM Tanpa Tes dan Gratis
Foto: Doc. UGM/Kisah Adam, Anak Tukang Las yang Masuk UGM Tanpa Tes dan Gratis
Jakarta - Keberhasilan adalah milik mereka yang senantiasa berusaha. Pepatah tersebut tampaknya cocok disematkan kepada Adam Adhitya Prayoga dalam melanjutkan studi ke perguruan tinggi.Dengan kerja keras, ketekunan, dan semangat dalam menuntut ilmu. Adam berhasil diterima kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Prodi Ilmu Aktuaria.
Bahkan dirinya diterima sebagai mahasiswa baru UGM tanpa tes serta dibebaskan dari biaya pendidikan.
Kunci Tetap Tangguh dalam Proses Belajar
Adam adalah putra semata wayang pasangan Hartoyo (46) dan Indria Dewi (43) asal Purworejo, Kadireso, Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Sang ayah adalah satu-satunya tulang punggung dalam keluarga menjalani profesi sebagai tukang las sejak 2006 dengan penghasilan yang pas-pasan.
Bahkan usaha bengkel las yang dikerjakan ayahnya itu tidaklah menentu. Kadang dalam satu bulan sama sekali tidak ada pesanan jasa las. Kondisi ini membuat Ayah Adam kerja serabutan.
Meski terlahir dari keluarga sederhana, namun Adam tak pernah mengeluh atas keadaan yang dijalaninya. Kondisi ini justru menjadi pemicu semangatnya untuk tekun belajar dan berprestasi di bangku sekolah.
Siswa Berprestasi Sejak SD
Sejak SD hingga SMP, Adam selalu menjadi bintang kelas. Bahkan ia menjadi langganan peringkat pertama di setiap jenjang.
Berkat ketekunannya, kemudian ia bisa masuk SMA Pradita Dirgantara, Semarang dan mendapatkan beasiswa penuh hingga tiga tahun.
Pencapaian ini didapat Adam setelah melalui rangkaian seleksi ketat di tingkat daerah hingga nasional bersaing dengan ratusan siswa lainnya.
Beberapa prestasi yang dikantongi Adam saat SMA antara lain Penghargaan Khusus di Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia 2021 dan Medali Perunggu di Mathematics Competition Revolution UNESA 2020.
Lolos UGM Melalui KIP Kuliah
Prestasi akademiknya terus berlanjut hingga berhasil mengantarkan Adam diterima kuliah di UGM melalui Jalur SNMPTN Undangan atau tanpa tes.
Meski terlahir dari keluarga sederhana, namun Adam tak pernah mengeluh atas keadaan yang dijalaninya. Kondisi ini justru menjadi pemicu semangatnya untuk tekun belajar dan berprestasi di bangku sekolah.
Siswa Berprestasi Sejak SD
Sejak SD hingga SMP, Adam selalu menjadi bintang kelas. Bahkan ia menjadi langganan peringkat pertama di setiap jenjang.
Berkat ketekunannya, kemudian ia bisa masuk SMA Pradita Dirgantara, Semarang dan mendapatkan beasiswa penuh hingga tiga tahun.
Pencapaian ini didapat Adam setelah melalui rangkaian seleksi ketat di tingkat daerah hingga nasional bersaing dengan ratusan siswa lainnya.
Beberapa prestasi yang dikantongi Adam saat SMA antara lain Penghargaan Khusus di Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia 2021 dan Medali Perunggu di Mathematics Competition Revolution UNESA 2020.
Lolos UGM Melalui KIP Kuliah
Prestasi akademiknya terus berlanjut hingga berhasil mengantarkan Adam diterima kuliah di UGM melalui Jalur SNMPTN Undangan atau tanpa tes.
Bahkan Adam diterima sebagai mahasiswa dengan beasiswa KIP sehingga dibebaskan dari biaya pendidikan selama kuliah.
"Tidak ada kiat khusus sih, hanya tekun saja, waktunya belajar ya belajar seperti itu saja. Alhamdulillah bisa diterima di UGM dan mendapatkan beasiswa sangat bersyukur," ucapnya dikutip dari laman resmi UGM.
Sementara itu Ayah Adam, Hartoyo mengatakan bahwa keinginan anaknya untuk mengejar pendidikan sangat kuat.
Meski dalam kondisi keluarga yang pas-pasan, ia tetap mendukung keinginan putra tunggalnya itu.
"Keinginan untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya itu sangat kuat. Saya sebagai orang tua selalu mendukung, bagaimanapun caranya pasti kami usahakan untuk pendidikan anak," tuturnya.
"Tidak ada kiat khusus sih, hanya tekun saja, waktunya belajar ya belajar seperti itu saja. Alhamdulillah bisa diterima di UGM dan mendapatkan beasiswa sangat bersyukur," ucapnya dikutip dari laman resmi UGM.
Sementara itu Ayah Adam, Hartoyo mengatakan bahwa keinginan anaknya untuk mengejar pendidikan sangat kuat.
Meski dalam kondisi keluarga yang pas-pasan, ia tetap mendukung keinginan putra tunggalnya itu.
"Keinginan untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya itu sangat kuat. Saya sebagai orang tua selalu mendukung, bagaimanapun caranya pasti kami usahakan untuk pendidikan anak," tuturnya.
Hanya saja sejak dini ia berpesan pada putranya untuk bisa mencari beasiswa agar bisa meringankan biaya pendidikan selama kuliah.
Sebab, dengan kondisi keluarga akan terasa berat jika harus membayar biaya kuliah secara mandiri.
"Harapannya nanti anak bisa lancar kuliahnya dan apa yang menjadi cita-citanya bisa terwujud," pungkasnya.
Sumber: detik.com
Sebab, dengan kondisi keluarga akan terasa berat jika harus membayar biaya kuliah secara mandiri.
"Harapannya nanti anak bisa lancar kuliahnya dan apa yang menjadi cita-citanya bisa terwujud," pungkasnya.
Sumber: detik.com